Sabtu, 15 November 2014

Softwere Utility Terbaik Advanced systemCare 8 PRO

Advanced systemCare 8 ini adalah utility favorit admin karena tampilannya yang nyaman, ringan, serta dilengkapi dengar fitur seperti Toolbox, Turbo Boost, Action Center yang tentu di fitur-fitur tersebut memiliki segudang manfaat untuk kesehatan laptop/PC anda. Beberapa tools yang terdapat Advanced systemCare 8 yaitu di antaranya uninstaler, smart RAM, Starup Manager, Auto Shutdown, Game booster, Internet booster, Regestry defrag dan masih banyak lagi yg jelas tools tersebut bekerja lebih powerfull dibandingkan aplikasi sejenisnya. Dengan demikian cukup dengan softwere ini untuk menjaga PC sobat dalam keadaan baik dan stabil. Dibawah sudah saya sertakan Advanced systemCare 8 yang berstatus PRO *ikut langkah penginstalan dengan baik dan benar :D, untuk membuka semua fitur tambahan. Admin rekomondasikan softwere ini, karna sangat bermanfaat untuk melindungi PC. Ane sendiri hanya menggunakan Advanced SystemCare Ultimate 8 untuk segala perfoma dan proteksi PC saya.. sangat ringan dan nyaman :)
Cukup sekian basa basi nya dari mimin :D .

Langsung saja donlod Advanced systemCare 8 PRO 2014 di bawah ini, gratis! :D
 Advanced SystemCare Ultimate 8 PRO









Senin, 18 November 2013

Download IDM 6.18 Build 7 Final Full and Free

Salam sejahtera untuk kita semua,
Siapa yang tak kenal dengan IDM? IDM atau Internet Download Manager adalah softwere manager yang terbaik dalam masalah download men-download. Kali ini idm telah merilis versi terbarunya yaitu Internet Download Manager 6.18 Build 7 Final. Dalam versi terbarunya IDM memperbaiki bug-bug yang ada, seperti :

  • Fixed a critical bug in IE integration module
  • Improved Windows 8.1 and IE 11 integration
  • Resolved compatibility issues with Google Chrome 31
  • Improved video recognition in web players
IDM yang akan saya bagikan ini sudah tersedia patch terbaru yg memberikan kelebihan IDM anda mendjadi full version.
DOWNLOAD :
Cara Penginstalan : 
  1. Download terlebih dahulu IDM 6.18 Build 7 Final  lalu jalankan idman618build.exe , instal sampai selesai.
  2. Setelah selesai penginstalan, jangan jalankan IDM nya dulu. Kalau sudah terlanjur klik kanan icon IDM di Traybar lalu EXIT.
  3. Buka Patchnya, extract menggunakan Winrar.
  4. Jalankan Patch dengan double klik atau klik kanan kemudian run as administrator
  5. Setelah terbuka, klik Patch lalu isikan nama terserah anda, (nama depan dan nama belakang)
  6. Lalu klik OK
Jalankan IDM nya, lalu klik help dan pilih about IDM, disana tertara nama anda. 
Selamat IDM anda ful version :)

Jumat, 18 Oktober 2013

Teori - teori Pembelajaran (Belajar dan pembelajaran)

BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Oleh karena itu mempelajari teori dan prinsip belajar dapat membimbing aktifitas kita dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam perencanaan pembelajaran teori-teori pembelajaran dapat menggunakan batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan penerapannya dapat membantu seorang guru dalam memilih tindakan yang tepat. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada ”bagaimana seseorang belajar”. Sebaliknya teori pembelajaran menaruh pehatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk belajar. Teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel. Seperti yang akan penulis paparkan dalam bab pembahasan tentang teori-teori pembelajaran dan penerapannya. Jerome S. Bruner seorang peneliti terkemuka memberikan beberapa gambaran tentang perlunya teori belajar dan pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas. 




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori Deskriptif dan Perspektif
Teori deskriptif dan perspektif adalah "The Nature of Belajar And Pembelajaran Theory" yang pertama teori deskriptif, teori ini merupakan teori belajar, sebuah teori yang medeskripsikan apa yang sedang terjadi saat proses belajar berlangsung dan kapan proses tersebut terjadi. Tidak ada batasan yang jelas, bagaimana seseorang yang mengandalkan teori belajar dapat mengambil intisari yang tepat pada kurikulum. Menjelaskan proses belajar merupakan tujuan utama teori deskriptif. Sebaliknya, teori prescriptive yang merupakan teori pembelajaran. Teori ini memiliki tujuan untuk menghasilkan akhir yang luar biasa dan proses menghasilkannya secara optimal tujuan tersebut terkait dengan seorang guru harus mampu mencari hubungan yang mudah tentang sesuatu yang akan diajarkan agar murid atau siswa lebih mudah menangkap informasi dari guru. Untuk membedakan antara teori belajar dan teori pembelajaran bisa diamati dari posisional teorinya, apakah berada pada tataran teori deskriptif atau perspektif. Bruner (dalam Dageng 1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah perspektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. (C.Asri Budiningsih,2004). Asri Budiningsih (2004) dalam buku Belajar dan Pembelajaran menjelaskan bahwa upaya dari Bruner untuk membedakan antara teori belajar yang deskriptif dan teori pembelajaran yang perspektif dikembangkan lebih lanjut oleh Reigeluth.teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variable kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan menempatkan hasil belajar sebagai varibael yang diamati. Dengan kata lain, kondisi dan metode pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai variable tergantung. Reigeluth (1983 dalam degeng ,1990) mengemukakan bahwa teori perspektif adalah goal oriented sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan teori belajar yang perspektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam pengembangan teori pem,belajaran deskriptif, variable yang diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi. Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologi dalam diri siswa.

Teori pembelajaran harus memasukkan variable metode pembelajaran. Bila tidak, maka teori itu bukanlah teori pembelajaran. Hal ini penting sebab banyak yang terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran.


B.     Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya
Teori belajar behaviorisme merupakan teori belajar yang telah cukup lama dianut oleh para pendidik. Teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner yang berisi tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar jika ia dpaat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Menurut teori ini yang terpenting adalah "input" berupa stimulus dan "output" yang berupa respons. Apa saja yang diberikan guru (stimulus); daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja untuk membantu belajar siswa. Dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon) baik reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang di berikan guru. Dan semua ini harus bisa diamati dan diukur untuk melihat perubahan tingkah laku pada siswa. Factor yang dianggap penting oleh aliran behavioristik yaitu 1) Faktor penguatan, 2) Hukuman. Dalam penerapannya aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar, seperti hubungan stimulus, respon individu atau siswa pasif, perilaku sebagai hasil belajar yang tampak, pembentukan prilaku dengan penataan kondisi secara ketat, "Reinforcement" dan "Punishment" merupakan unsure-unsur yang sangat penting pada teori ini. 
Penerapan teori ini dalam pembelajaran bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai "mimetic" yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pembelajarannya mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil dan evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukkan bahwa telah menyelesaikan tugasnya belajar. Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.

Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi. 

Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.

C.     Teori Belajar Kognitivistik dan Penerapannya
Berbeda dengan teori behavioristik, teori kognitivistik merupakan teori yang menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam pikiran manusia bukan hanya sekedar interaksi antara stimulus dan respon tapi juga aspek psikologis (mental, emosi, persepsi). Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi , pengolaan informasi emosi dan aspek kejiwaan. Dalam penerapannya, keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan untuk menarik minat dan meningkat retensi belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena factor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Teori kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada.
Beberapa tokoh dalam aliran kognitivisme
Teori Gestalt dari Wertheimer dkk
Menekankan pada kebermaknaan dan pengertian sehingga tidak menimbulkan ambiguitas dalam proses pembelajaran.
Teori Belajar Piaget
Jean Piaget adalah seorang ilmuwan perilaku dari Swiss, ilmuwan yang sangat terkenal dalam penelitian mengenai perkembangan berpikir khususnya proses berpikir pada anak.
Teori-teori kognitif ini juga sarat akan kritik terutama konsep Piaget karena sulit di terapkan ditingkat lanjut. Selain itu beberapa konsep tertentu, seperti intelegensi, belajar dan pengetahuan yang mendasari teori ini sukar dipahami dan pemahaman itu sendiripun belum tuntas.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK
KELEBIHAN
1. menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.
2. membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah

KEKURANGAN
1. teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.
2. sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.
3. beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.

D.    Teori Belajar Konstruktif dan Penerapannya
Teori kostruktivistik merupakan pengembangan lebih lanjut dari teori gestalt. Perbedaanya : pada gestalt permasalahan yang dimunculkan berasal dari pancingan eksternal sedangkan pada konstruktivistik permasalahan muncul dibangun dari pengetahuan yang direkonstruksi oleh siswa. Teori ini sangat terpecaya bahwa siswa mampu mencari sendiri masalah, menyusun sendiri pengetahuannya melalui kemampuan berpikir dan tantangan yang dihadpinya, menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman realistik dan teori dalam satu bangunan utuh. Teori belajar konstruktif secara konseptual, proses belajar dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini juga memandang bahwa belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Peranan teori konstruktivisme pada pembelajaran yaitu setiap guru akan pernah megnalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya, tetapi masih ada sebagian peserta didik yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru dapat pembelajaran suatu materi kepada siswa dengan baik, tetapi seluruh atau sebagian peserta didiknya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seroang guru dalam pembelajaran tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada peserta didiknya. Karena hanya dengan usaha yang keras para siswa sendirilah para peserta didik akan betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan.
Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
1. Proses pemerolehan informasi baru,
2. Personalia informasi ini pada individu.
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah: Arthur W. Combs, Abraham Maslow, Bloom dan Krathwohl, Kolb, Honey dan Mumford, Habermas, dan Carl Rogers.
Implikasi Teori Belajar Humanistik
a. Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk):
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.


E.     Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya
Selain teori behavioristik dan teori kognitif, teori humanistic juga penting untuk dipahami. Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini. Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif. Emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme.Menurut teori humanistic, proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori ini bersifat lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian psikologi belajar, teori humanistic sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri.
Dalam aplikasi dalam pembelajaran teori humanistic cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif, mementingkan pengalaman serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Teori ini juga amat mementingkan factor pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. 
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.



BAB III
KESIMPULAN

Belajar dan pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Belajar adalah proses perubahan perilaku yakni merubahkan yang terkait dengan aspek pengetahuan (knowledge) sikap (attidude) dan keterampilan (skills) yang disebut juga teori Deskriptif dan pembelajaran adalah utnuk membentuk pola belajar, yang disebutnya teori prespektif. Belajar dan pembelajaran tanpa teori tidak akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Belajar dan pembelajaran haruslah mempunyai teori karena dengannya adanya teori seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan dan memprediksikan phenomena telah di laksanakan oleh tenaga pendidik dan anak didik. Teori belajar behavioristik, kognitivistik, humanistic dan konstruktif merupakan beberapa teori belajar dan pembelajaran yang digunakan dalam dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta; PT. Rineka Cipta. Siregar, Eviline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; PT. Asdi Mahasatya Karwono dan Mularsih, Heni. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Ciputat: Cerdas Jaya Joe, Golan. 2009. Teori Pembelajaran. Diunduh pada tanggal 22 Maret 2012, di http://www.teoripembelajaran.com/

Sabtu, 05 Oktober 2013

Emulator PS2 PCSX2-1.0.0 + Bios dan tutornya

Ingin punya PS2 tapi uang tidak cukup untuk membelinya? Jangan kawatir, manfaatkan Laptop atau PC anda. PCSX2 adalah emulator PS2 terbaik untuk PC, dan disini saya akan membagikan emulator + bios ke sobat yang suka bermain game. PCSX2 ini sudah disertai bios dan sudah test di pc saya sudah lama, jadi jangan ragu-ragu untuk mendownloadnya :)
Silakan untuk yg berminat bermain game PS2 di PC atau Laptop. dan selamat gaming :)
Download emulator PCSX2-1.0.0 + BIOS DISINI or

Cara menggunakannya :

  • Instal sampai selesai pcsx2-1.0.0 setup.exe 
  • Untuk konfigurasi awal
gb.1
gb.2
  • Setelah klik next/lanjut (gambar 2) maka untuk pemilihan BIOS. ekstrak terlebih dahulu Folder Bios yg ada di file ZIP, Taruh di C:Progam File/PCSX2 1.0.0/(di sini) atau ditempat dimana anda menginstal pcx2 tersebut
  • Selanjutnya pilih Bios (gambar 3)
gb.3

  • Selesai, untuk menjalankannya cukup klik CDVD -> pemilih iso -> temukan (game ps2 yg berformat iso) / lalu klik sistem (jalankan dvd)
  • Dan untuk pengaturan control atau lainnya masuk ke (klik konfigurasi -> pemilihan plugin/bios ->pilih tab plugin -> klik konfigurasi untuk mengaturnya)
Semoga bermanfaat ^^

Jumat, 27 September 2013

Utilitis Terbaik Advanced SystemCare Ultimate 6.1 with Antivirus

Advanced SystemCare Ultimate 6.1 dengan Anti virus 2013, merupakan produk dari IObit dengan konsep All in One, dan merupakan softwere utility andalan saya. Advanced SystemCare Ultimate 6.1 selain ringan juga sangat fleksibel, kenapa? karna Advanced SystemCare membantu memberikan perlindungan komputer tanpa memperlambat system komputer anda. Dengan tampilannya yg simple mempermudah pengguna untuk mengakses segala fitur yg disediakan. Dengan Advanced SystemCare Ultimate 6.1 kita juga dapat menggunakan tools seperti uninstaler, smart RAM, Starup Manager, Auto Shutdown, Game booster, Internet booster, Regestry defrag dan masih banyak lagi yg jelas tools tersebut lebih baik dari softwere softwere di luar sana. nillai tambah lagi Advanced SystemCare Ultimate 6.1 ini disertai Anti virus yg mampu menjaga PC anda dari virus, trojan, worm, spyware and more. Dengan demikian cukup dengan softwere ini untuk menjaga PC sobat dalam keadaan baik dan stabil. Saya rekomondasikan softwere ini, karna sangat bermanfaat untuk melindungi PC. Saya sendiri hanya menggunakan Advanced SystemCare Ultimate 6.1 untuk segalla perfoma dan proteksi PC saya.. sangat ringan dan nyaman :)
Silakan download Advanced SystemCare Ultimate 6.1 dengan Anti virus 2013 + Crack&Keygan di SINI

  • Cara penginstalan :
    • buka dan instal  file asc-ultimate-setup.exe hingga selesai
    • setelah selesai terinstal klik icon (setting)

    • setelah masuk ke menu setting, lalu pilih Autoupdate dan beri centrang di kotak enable network proxy lalu isi host dan ort secara sembarang kemudian OK
    • kemudian klik manage licency dan masukan kode licensi yg ada folder KG & CRACK
    • Selesai
semoga bermanfaat :)

Rabu, 11 September 2013

Hakikat Belajar dan Pembelajaran

 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

A.    Pengertian Belajar
Menurut kamus bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Pengertian belajar yang diberikan oleh para ahli sangat beragam. Hal ini ditentukan oleh disiplin ilmu mereka masing-masing dan filsafat yang menjadi dasar pemikiran mereka. Berikut defenisi belajar yang diberikan oleh para ahli.

1.      Pengertian Belajar Menurut Para Ahli dalam Negeri
-Thursan Hakim menyatakan bahwa  belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

-Ngalim Purwanto, (1992 : 84) mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman

-Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.

-M. Sobry Sutikno mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.



2.               Pengertian Belajar menurut Para Ahli Luar Negeri
-Menurut Skinner yang di kutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan pembelajaran, bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.
- Gagne seperti yang di kutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu:
1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
-Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.
-Robert. M. Gagne dalam bukunya : The Conditioning of learning mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth ; Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. Dalam teori psikologi konsep belajar Gagne ini dinamakan perpaduan antara aliran behaviorisme dan aliran instrumentalisme.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya.

B. Ciri-ciri Belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain Psikologi Pendidikan oleh Surya (1982), disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi Karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:
1.Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar

2.Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya ”.

3.Perubahan yang fungsional
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang

4. Perubahan yang bersifat positif dan aktif
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan dan individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih bak dari pada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinnya seperti proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.

5. Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.

6. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

C. Jenis - jenis belajar menurut para ahli

a. Menurut Robert M. Gagne
Manusia memilki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Karena itu banyak tipe-tipe belajar yang dilakukan manusia. Gagne mencatat ada delapan tipe belajar:
1. Belajar isyarat (signal learning). Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi sepontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respon.dalam konteks inilah signal learning terjadi. Contohnya yaitu seorang guru yang memberikan isyarat kepada muridnya yang gaduh dengan bahasa tubuh tangan diangkat kemudian diturunkan.
2. Belajar stimulus respon. Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping). Contohnya yaitu seorang guru memberikan suatu bentuk pertanyaan atau gambaran tentang sesuatu yang kemudian ditanggapi oleh muridnya. Guru member pertanyaan kemudian murid menjawab

3. Belajar merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu. Contohnya yaitu pengajaran tari atau senam yang dari awal membutuhkan proses-proses dan tahapan untuk mencapai tujuannya.
4. Belajar asosiasi verbal (verbal Association). Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat. Contohnya yaitu Membuat langkah kerja dari suatu praktek dengan bntuan alat atau objek tertentu. Membuat prosedur dari praktek kayu.
5. Belajar membedakan (discrimination). Tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda–beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan. Contohnya yaitu seorang guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dalam berupa kata-kata atau benda yang mempunyai jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi masih dalam satu bagian dalam jawaban yang benar. Guru memberikan sebuah bentuk (kubus) siswa menerka ada yang bilang berbentuk kotak, seperti kotak kardus, kubus, dsb.
6. Belajar konsep (concept learning). Belajar mengklsifikasikan stimulus, atau menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. (konsep : satuan arti yang mewakili kesamaan ciri). Contohnya yaitu memahami sebuah prosedur dalam suatu praktek atau juga teori. Memahami prosedur praktek uji bahan sebelum praktek, atau konsep dalam kuliah mekanika teknik.
7. Belajar dalil (rule learning). Tipe ini meruoakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat. Contohnya yaitu seorang guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang merupakan kewajiban siswa, dalam hal itu hukuman diberikan supaya siswa tidak mengulangi kesalahannya.
8. Belajar memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih tinggi (higher order rule). Contohnya yaitu seorang guru memberikan kasus atau permasalahan kepada siswa-siswanya untuk memancing otak mereka mencari jawaban atau penyelesaian dari masalah tersebut
b. Penggabungan Dari Tiga Ahli (A. De Block, Robert M. Gagne, C. Van Parreren)
1. Belajar arti kata-kata. Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2. Belajar Kognitif. Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan masalah mental. Objek-objek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat mental.
3. Belajar Menghafal. Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan {diingat} kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali kealam dasar.
4. Belajar Teoritis. Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta {pengetahuan} dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat difahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah.
5. Belajar Konsep. Konsep atau pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama, orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapinya, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
6. Belajar Kaidah. Belajar kaidah {rule} termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektual {intellectual skill}, yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, terbentuk suatu ketentuan yang mereprensikan suatu keteraturan.
7. Belajar Berpikir. Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan, tetapi tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi dalam pengamatan.masalah harus dipecahkan melalui operasi mental, khususnya menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu.


c. Menurut UNESCO
UNESCO telah mengeluarkan kategori jenis belajar yang dikenal sebagai empat pilar dalam kegiatan belajar ( A. Suhaenah Suparno, 2000 ) :
1. Learning to know. Pada Learning to know ini terkandung makna bagaimana belajar, dalam hal ini ada tiga aspek : apa yang dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar.
2. Learning to do. Hal ini dikaitkan dengan dunia kerja, membantu seseorang mampu mempersiapkan diri untuk bekerja atau mencari nafkah. Jadi dalam hal ini menekankan perkembangan ketrampilan untuk yang berhubungan dengan dunia kerja.
3. Learning to live together. Belajar ini ditekankan seseorang/pihak yang belajar mampu hidup bersama, dengan memahami orang lain, sejarahnya, budayanya, dan mampu berinteraksi dengan orang lain secara harmonis.
4. Learning to be. Belajar ini ditekankan pada pengembangan potensi insani secara maksimal. Setiap individu didorong untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Dengan learning to be seseorang akan mengenal jati diri, memahami kemampuan dan kelemahanya dengan kompetensi-kompetensinya akan membangun pribadi secara utuh.


D. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas.
A. Pengertian pembelajaran menurut kamus bahasa Indonesia :
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
B. Pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli :
1. Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.

2. Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

E. CIRI - CIRI PEMBELAJARAN
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
1. merupakan upaya sadar dan disengaja
2. pembelajaran harus membuat siswa belajar
3. tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
4. pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya

F. TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. TUJUAN BELAJAR
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
Benyamin S Bloom, menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan belajar atas tiga ranah, yakni:
1)      Ranah kognitif berkaitan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah kognitif menurut Bloom, et.al (Winkel, 1999; Dimyati & Modjiono, 1994) dibedakan atas 6 tingkatan dari yang sederhana hingga yang tinggi, yakni:
a.    Pengetahuan (knowledge), meliputi kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
b. Pemahaman (comprehension), meliputi kemampuan menangkap arti dan    makna dari hal yang dipelajari. Ada tiga subkategori dari pemahaman, yakni:
                                                                     i.            Translasi, yaitu kemampuan mengubah data yang disajikan dalam suatu bentuk ke dalam bentuk lain.
                                                                   ii.            Interpretasi, yaitu kemampuan merumuskan pandangan baru
                                                                  iii.            Ekstrapolasi, yaitu kemampuan meramal perluasan trend atau kemampuan meluaskan trend di luar data yang diberikan
c.     Penerapan (aplication), meliputi kemampuan menerapkan metode dan  kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d.  Analisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam                   bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
         Analisis dapat pula dibedakan atas tiga jenis, yakni:
-      Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merinci elemen-elemen dari suatu masalah atau dari suatu bagian besar.
-      Analisis relasi, yaitu kemampuan mengidentifikasi relasi utama antara elemen-elemen dalam suatu struktur.
-      Analisis organisasi, yaitu kemampuan mengenal semua elemen dan relasi dari struktur kompleks.
e.     Sintesis (synthesis), meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru dengan memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada atau untuk membentuk struktur atau sistem baru. Dilihat dari segi produknya, sintesis dapat dibedakan atas:
-      Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan
-      Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas
-      Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak
f.   Evaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk pendapat tentang sesuatu atau beberapa hal dan pertanggungjawabannya berdasarkan kriteria tertentu.
2)   Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, minat, aspirasi dan penyesuaian perasaan sosial.
3)     Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual dan motorik.


2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan pembelajaran ini merupakan landasan bagi:
a.       Penentuan isi (materi) bahan ajar.
b.      Penentuan dan pengembangan strategi pembelajaran.
c.       Penentuan dan pengembangan alat evaluasi.
Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah pernyataan umum tentang hasil pembelajaran yang diinginkan yang mengacu pada struktur orientasi, sedangkan tujuan khusus adalah pernyataan khusus tentang hasil pembelajaran yang diinginkan yang mengacu pada konstruk tertentu.
            Tujuan umum pembelajaran dapat dibedakan atas:
1.      Tujuan yang bersifat orientatif, dapat diklasifikasikan pula atas 3 tujuan, yakni:
a)      Tujuan orientatif konseptual
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa memahami konsep-konsep penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.
b)      Tujuan orientatif prosedural
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa belajar menampilkan prosedur.
c)      Tujuan orientatif teoritik
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa memahami hubungan kausal penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.
2.      Tujuan pendukung dapat diklasifikasikan menjadi 2 tujuan, yakni:
a)      Tujuan pendukung prasyarat, yaitu tujuan pendukung yang menunjukkan apa yang harus diketahui oleh siswa agar dapat mempelajari tugas yang didukungnya.
b)      Tujuan pendukung konteks, yaitu tujuan pendukung yang membantu menunjukkan konteks dari suatu tujuan tertentu dengan tujuan yang didukungnya.
Selain tujuan umum dan tujuan khusus di atas, terdapat pula tujuan pembelajaran yang lain yaitu untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.